Minggu, 14 Januari 2018

KPU Sumedang Harus Lebih Kreatif Menjangkau Pemilih


HAJAT besar pemilihan Bupati Sumedang 2018 kini menjadi tugas dan tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumedang. Untuk itu, sudah sejak setahun sebelumnya, KPU Sumedang mempersiapkan diri.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara launching Pemilihan Bupati Sumedang 2018 kali ini digelar dengan konsep indoor. Jika sebelumnya, ribuan massa dikerahkan memenuhi alun-alun Sumedang, maka tahun ini, acara "Medar Munggaran" dihelat KPU di Graha Asia Plaza, 11 Desember 2017 lalu. Peserta pun dibatasi, 1.620 tamu undangan yang terdiri dari utusan 46 instansi pemerintahan, parpol, ormas, Panwaslu, PPK dan PPS.
Ketua KPU Sumedang Hersa Santosa menandaskan momentum itu sebagai tanda bahwa KPU telah siap menggelar Pilbup 2018.
"Selain kami siap dalam perencanaan, kami pun siap pula dalam pelaksanaannya. Seperti sosialisasi pemilih pemula yang telah kami laksanakan di tiap sekolah yang ada di Kabupaten Sumedang. Sambutan pada kegiatan ini cukup baik," kata Hersa, seperti dilansir situs resmi KPU Sumedang.
Siap atau tidak siap KPU sebagai penyelenggara, tentu harus diukur oleh dua hal. Pertama, sukses hasil, yakni sukses mengantarkan terpilihnya pemimpin baru, Bupati/Wakil Bupati Sumedang. Dan kedua, adalah sukses penyelenggaraan, dengan indikator utama angka partisipasi pemilih.
Terkait hal ini, Komisioner KPU Provinsi Jawa Barat Nina Yuningsih menekankan pentingnya angka partisipasi masyarakat dalam pilkada. Nina yang juga mantan komisioner KPU Sumedang itu menegaskan bahwa ada beberapa penyebab angka partisipasi masyarakat sedikit, di antaranya penyelenggara kurang maksimal dan kurang kreatif dalam melakukan sosialisasi.
Satu hal yang harus dicermati oleh KPU adalah Hari H pemungutan suara yang hanya sekitar seminggu lebih usai penyelenggaraan hari raya. Bukan hanya faktor situasi dan psikologis massa pasca lebaran, namun waktu efektif sosialisasi KPU atau kampanye bagi para calon pun terbatas, karena berada di sekitar bulan Ramadhan. Betul kata Nina, hal ini harus dipersiapkan dan diantisipasi melalui langkah dan cara sosialisasi yang lebih kreatif dan maksimal menjangkau masyarakat pemilih.
Namun, Bupati Sumedang sendiri, Eka Setiawan, dalam satu kesempatan bersama wartawan sempat mengatakan optimis. Eka berasumsi, warga Sumedang sangat antusias dalam memilih pemimpinnya dalam pilbup itu.
"Meski dekat dengan lebaran, saya tetap optimis. Dari dulu angka partisipasi di Sumedang itu tinggi, dan saya tetap optimis sekarang pun tetap tinggi," kata Eka.
Tentu saja, sebagai bupati, Eka Setiawan harus memunculkan optimisme itu. Tapi realitas di lapangan tentu saja akan sangat ditentukan bagaimana pihak-pihak berkepentingan, baik peserta maupun penyelenggara melakanakan peran dan tugasnya masing-masing dalam menjangkau pemilih. Tentu saja untuk Sumedang yang lebih baik ***

0 comments: