TERNYATA, kentut
sapi bisa merusak lapisan ozon. Dalam kategori gas-gas rumah kaca, gas methan
adalah yang gas yang paling berbahaya. Dibanding gas karbon dioksida, gas
methan jauh lebih merusak lapisan ozon di atmosfir, dan sebagian besar gas itu
dihasilkan oleh ternak.
Dikutip dari VoA Indonesia, Sapi-sapi di peternakan di seluruh
dunia menghasilkan daging yang dimakan oleh jutaan manusia; tapi sapi-sapi itu
juga bertanggung jawab atas peningkatan suhu bumi. Ini disebabkan karena dalam
satu bagian perut sapi itu, yang disebut rumen, proses pencernaannya
menghasilkan gas methan, gas rumah kaca yang sangat kuat.
Richard Dewhurst, pakar pada Scotland’s Rural College,
mengatakan, “Proses fermentasi dalam rumen itu penting bagi sapi, tapi
masalahnya, proses itu juga menghasilkan gas methan.”
Karena itu, di sebuah laboratorium di Inggris, para pakar
memberi makanan yang berbeda kepada sapi-sapi ternak untuk melihat makanan
jenis apa yang menghasilkan paling sedikit gas methan.
Rainer Roehe, pakar lainnya pada Scotland Rural College,
menjelaskan, “Kami punya enam tong makanan yang berisi makanan ternak yang
berbeda. Kami berusaha mempelajari dampak makanan tertentu dalam kaitannya
dengan produksi gas methan, dan juga tentang susunan genetika sapi-sapi yang
hanya menghasilkan sedikit gas methan.”
Tapi yang ditemukan para pakar, bukan makanan apa yang
menghasilkan gas methan terbanyak, tapi jenis bakteri yang terdapat dalam perut
sapi itu, yang menentukan jumlah gas methan yang dihasilkan.
Penemuan ini mungkin kabar baik bagi peternak sapi, karena akan
memungkinkan mereka menternakkan sapi-sapi yang tidak menghasilkan banyak gas
methan.
Kata para pakar, diharapkan suatu hari petani akan bisa
mengadakan pengetesan genetika untuk mencari sapi-sapi yang lebih bersih dan
tidak menghasilkan banyak gas methan.
Sementara itu, kita bisa mengurangi produksi gas methan yang
merusak lapisan ozon dengan makan lebih sedikit daging sapi. (Tim Gelagat)
0 comments: