Kamis, 11 Januari 2018

Banteng Lebih Banyak Diam namun Membuat Langkah Kuda

PARTAI Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan adalah partai pemenang Pemilu Legislatif 2014. Partai ini memperoleh 20 kursi dari 100 kursi DPRD Jabar. Dengan demikian partai ini menjadi satu-satunya yang berhak mengusung calon, tanpa harus berkoalisi.
sumber: istimewa
Namun jusru dalam Pilgub Jabar, partai berlambang kepala banteng ini lebih cenderung menunggu. Padahal dengan modal yang dimilikinya, PDI-P dapat mengambil inisiatif, berperan aktif dan mengontrol ritme persaingan antartokoh dan pergerakan peta koalisi. Sebaliknya, justru mereka terlihat lebih banyak wait and see dan cenderung menunggu dinamika pergerakan partai politik lain.
Tercatat hanya satu kali PDIP membuat sebuah acara yang menarik perhatian, yaitu curah gagasan tokoh Jawa Barat di bula September 2017. Hadir 8 dari 11 tokoh yang diundang. Yang hadir antara lain, dari eksternal partai; Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, Iwa Karniwa, dan Anton Charliyan. Sementara dari internal partai ada nama Puti Guntur Soekarnoputri, TB Hasanudin, Sutrisno, dan Abdy Yuhana.
Uniknya, Ridwan Kamil yang juga diundang dalam acara itu, tidak hadir. Konon ketidakhadiran Ridwan Kamil ini yang membuat PDIP “tersinggung” dan membatalkan niat PDIP untuk mengusungnya.
Setelah acara curah gagasan itu, PDIP kemudian banyak memilih diam. Tapi diam PDIP juga ternyata membuat partai lain hati-hati dalam melangkah. Bagaimanapun PDIP menjadi bandul kuat dalam Pilgub Jabar.
Sempat muncul beragam wacana, Deddy Mizwar akan diusung PDIP. Demikian pula Dedi Mulyadi. Lalu langkah terakhir Ridwan Kamil yang sowan ke kantor PDIP, membuat banyak drama.
Sampai akhirnya, tepat satu hari jelang jadwal pendaftaran, PDIP membuat langkah kuda. Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mengumumkan sendiri, partainya mengusung kader sendiri yaitu TB Hasanudin, Ketua DPD PDIP Jabar, dipasangkan dengan AntonCharliyan, mantan Kapolda Jabar. Ini mengejutkan sekaligus memupus berbagai spekulasi, termasuk kemungkinan PDIP mengusung Ridwan Kamil.
Pilihan itu adalah yang paling rasional bagi PDI-P di Pilgub Jabar. Komposisinya ideal,  cagubnya tokoh internal dan wagubnya eksternal. Pilihan ini mengakomodasi kepentingan internal partai, sekaligus memperluas segmen pemilih dengan menggandeng tokoh dari luar.
Pasangan Tb Hasanuddin dan Anton Charliyan sebagai opsi, tampak sangat menjanjikan jika kepemimpinan kuat yang menjadi prioritas.  Sesama urang sunda asli, berpengalaman bertugas di Jabar, dan satu nilai lebihnya adalah kombinasi pensiunan militer-polisi yang sarat dengan pengalaman memimpin dan keberanian mengambil sikap di situasi genting. ***

0 comments: