Kamis, 11 Januari 2018

Kisah Mesra Double DM

SETELAH ditinggalkan oleh Gerindra-PKS-PAN,  Jenderal Deddy “Nagabonar” Mizwar tidak sempat patah hati. Kurang dari 6 jam setelah resmi ditinggalkan, Demiz dan petinggi Partai Demokrat Jawa Barat, disambangi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Lalu, setelah kumandang adzan Ashar, Dedi Mulyadi resmi mengumumkan bergabungnya Demokrat-Golkar dalam Koalisi Sejajar.
sumber: istimewa
Tentu saja ini langkah kejutan. Dedi Mulyadi sendiri membawa mandat dari DPP Partai Golkar pasca mencabut dukungan kepada Ridwan Kamil. Sementara Demiz baru saja putus dari PKS-PAN-Gerindra. 
Dengan segera, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi pun mengemuka. Kebetulan inisial nama kedua tokoh itu sama-sama DM, sehingga ketika ditanya wartawan siapa yang jadi calon gubernur, dengan gampang dijawab keduanya.
“Yang pasti siapapun cagubnya bernama DM,” kata Dedi Mulyadi sambil terkekeh.
Meski dadakan, koalisi ini cenderung solid. Dedi Mulyadi membawa istri dan keluarganya berkunjung ke rumah dinas Demiz di Kota Bandung. Sehari kemudian, Demiz mengunjungi Demul di Purwakarta. Keduanya membangun chemistry dengan baik.
Popularitas dan elektabilitas Duo DM memang bukan paling tinggi, namun termasuk tinggi. Hal ini karena tentu saja posisi Demiz sebagai Wakil Gubernur Jabar saat ini, dan Dedi Mulyadi yang menjabat sebagai Bupati Purwakarta sejak 2008.
Demiz pun dapat ‘menjual’ keberhasilan pembangunan Jabar selama lima tahun terakhir sebagai bagian dari bukti kerja nyata, mengingat posisinya sebagai wakil gubernur.
Dengan pengalaman di pemerintahan Jabar, tentu saja membuat mereka memahami benar persoalan warga Jabar. Demiz di level provinsi, dan Demul di level kabupaten. Dengan kata lain, pasangan calon Duo DM ini saling melengkapi.
Bukan hanya pasangan calon yang membuat koalisi ini menarik. Kedua partai yang berkoalisi tak pelak merupakan partai besar di Jabar.
Dari sebelas daerah pemilihan, Golkar menjadi pemenang di lima dapil dan di peringkat kedua di empat dapil ketika Pileg 2014. Sedangkan Demokrat merupakan partai peraih suara terbanyak keempat di Jawa Barat.
Total perolehan kursi kedua partai adalah 29 kursi, meskipun gabungan suara pemilih kedua partai di pemilu 2014 hanya mencapai sekitar 26 persen. Dengan kata lain, captive market untuk pasangan ini adalah 26 persen pemilih.
Dan yang paling elegan dari pasangan ini adalah ketika Demul dengan percaya diri memilih sendiri jabatan Wakil Gubenur, tepat dua hari jelang pendaftaran ke KPU. Padahal dari jumlah kursi Golkar 17 kursi, lebih besar dibanding Demokrat, 12 kursi.
Hal yang juga elegan adalah ketika Demul menyampaikan pasangan ini dapat menangkal isu dan persoalan SARA di Pilgub Jawa Barat. Demul mengaku dari kalangan nasionalis, sementara Demiz dari kalangan religius. Dua kelompok yang selalu dipertentangkan dan menjadi isu paling efektif dalam kontestasi politik di Indonesia. ***

0 comments: